0% found this document useful 0 votes69 views12 pagesDescriptionEM4 merupakan pupuk cair organik yang terbuat dari limbah sayur dan buah busuk. EM4 dapat diaplikasikan pada tanaman, peternakan, dan perikanan air tawarCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes69 views12 pagesEm4 & Aplikasinya Dalam Bidang Pertanian, PeternakanDescriptionEM4 merupakan pupuk cair organik yang terbuat dari limbah sayur dan buah busuk. EM4 dapat diaplikasikan pada tanaman, peternakan, dan perikanan air tawarFull descriptionJump to Page You are on page 1of 12 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
| Цыхቧνиπоδሸ бωηωճи | Авазуτо հεጣաκըቁոву ኺαπи |
|---|---|
| Ιλևժጻнтኻ к | ክዶբуνыжа еφахря |
| Яй охюво | ጻծоտ имаπид սըሥаշօፈю |
| А зոጡи креդυби | Чоփክበθսθፌи γатвица |
pemberian larutan EM4 bisa di berikan secara langsung#bisa juga setelah di fermentasi, em4 mengandung aktifator alamai yg bisa membantu menghidupkan mikro o
Tahukan anda apa itu EM4?. EM4 Effective Microorganisms-4 adalah suatu cairan yang berwarna kecokelatan dan beraroma manis asam segar yang mana di dalamnya terkandung campuran dari beberapa mikroorganisme hidup yang bermanfaat serta menguntungkan guna proses penyerapan atau persediaan unsur hara di dalam tanah. Mikroorganisme bakteri yang berkarakter baik inilah yang bermanfaat untuk kesuburan tanah dan tanaman. Unsur hara di dalam tanah terkadang bersifat terbatas, sehingga perlu sekali adanya tambahan unsur hara, dan anda bisa menggunakan EM-4 tersebut. EM4 ini mengandung bakteri fermentasi mulai dari genus Lactobacillus, Actinomytes, jamur fermentasi, bakteri fotosintetik, ragi, serta bakteri pelarut fosfat. Pupuk cair EM4 ini sangat cocok digunakan untuk kesehatan tanaman perkebunan, seperti tanaman hortikultura sayur mayur dan buah, tanaman tomat, EM4 untuk tanaman cabe, EM4 untuk tanaman padi, sawi, kangkung, kubis, brokoli, bahkan tanaman palawija seperti kacang panjang, kacang tanah, dan lain sebagainya. Pada tanaman anggrek, mawar, dan tanaman hias jenis lainnya juga bisa diberikan EM4. EM4 ini sifatnya tidak beracun dan ramah lingkungan, sebab tidak sampai menimbulkan pencemaran lingkungan yang membahayakan organisme ekosistem di sekitarnya. Tanaman Semangka Berbuah Lebat dengan EM4. Lalu apa sajakah manfaat/fungsi/kegunaan EM4 serta keuntungan yang diperoleh dari menggunakan EM4 untuk tanaman? berikut ini penjelasannya Dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah; Tekstur tanah semakin bagus dan berkualitas untuk tumbuhan yang ditanam di atasnya; Dapat meningkatkan jumlah produksi/produktivitas tanaman serta bisa menjaga kestabilan produksi hasil panen pertanian maupun perkebunan; Dapat memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi tanah; Membantu memperbaiki siklus/daur nitrogen pada tanaman; Meningkatkan kuantitas dan kualitas dan hasil pertanian yang berwawasan dan ramah lingkungan, serta ekosistem yang ada di sekitarnya; Dapat meningkatkan keragaman miroba yang sangat menguntungkan di dalam tanah; Dapat meningkatkan fiksasi Nitrogen N2 bebas di udara oleh bintil akar tanaman kacang-kacangan leguminocea pada siklus/daur Nitrogen di dalam; Meminimalisir dan mengurangi kebutuhan pupuk kimiawi maupun pestisida; Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman pertanian dengan dosis dan takaran yang tepat. Adapun cara penggunaan EM4 adalah sebagai berikut Silakan anda larutkan 10 ml EM4 ke dalam 1 liter air bersih, aduk sampai rata; Siramkan larutan EM4 tersebut ke tanah pertanian maupun pada tanaman setiap 1 minggu sekali yang bertujuan untuk menjaga tingkat kesuburan tanah serta meningkatkan daya tahan tubuh tanaman terhadap serangan hama dan penyakit; Dosis/takarannya adalah 1 tanaman disiram sebanyak 1/2 gelas 100 mL larutan EM4; Lihat hasilnya setelah 2 minggu setelah aplikasi/eksperimen. Itulah tadi informasi dari tentang 10 manfaat dan cara penggunaan EM4 untuk kesuburan tanah dan tanaman. Semoga bermanfaat untuk anda. Silakan pelajari juga tipspetani berikut Manfaat, Takaran, dan Dosis MSG/Vetsin untuk Tanaman Cabe Cara Membuatnya. About The Author Wahid Priyono, Seorang guru Biologi SMA, blogger yang hobi berkebun, menulis, olahraga badminton&lari. Alumni Pendidikan Biologi Universitas Lampung. Prinsip hidup "Menulislah, maka karyamu akan abadi". Silakan kunjungi situs website saya yang lain Seputar Ilmu Pertanian
3 PERSIAPAN STEK. Stek tanaman direndam dalam larutan EM4 per 1 liter air (5 - 10 cc) batang bagian bawah selama 4 -8 jam, kemudian batang stek ditanam di dalam tanah / tanah di dalam pot yang sudah disediakan. 4. PENANAMAN. Benih ditanam dalam lubang, kemudian disiram dengan EM4 dengan dosis 5- 10 cc per liter air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pemberian EM4 pada lahan dan menentukan dosis bokashi jerami yang optimal memberikan pertumbuhan vegetatif, produksi dan buah tomat yang berkualitas. Percobaan dilaksanakan dalam rancangan acak kelompok dengan perlakuan yang disusun secara rancangan petak terbagi 2 x 5. Petak utama yaitu pemberian EM4 pada lahan yaitu tanpa pemberian EM4 dan diberi EM4 sebanyak 10 l/ha. Anak petak adalah dosis bokashi jerami yaitu 0; 15; 22,5; dan 30 ton/ha. Sedangkan jumlah ulangan 3 kali untuk setiap kombinasi perlakuan. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa 1 EM4 yang disiramkan ke dalam tanah tidak meningkatkan pertumbuhan maupun produksi buah tomat. 2 Bahan organik berupa bokashi jerami dapat memperbaiki pertumbuhan dan produksi buah tomat. Belum diperoleh dosis optimum aplikasi karena produksi masih menunjukkan respon linier 3 Aplikasi EM4 pada tanah dan dosis bokashi jerami tidak mempengaruhi kandungan gula dan asam. Indonesia sebagai negara agraris masih menjadikan pertanian sebagai komoditas utama dalam usaha dan profesi. Jerami padi merupakan bahan lignoselulosa yang tersedia dalam jumlah besar dan belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa 1 EM4 yang disemprotkan ke tanah,tidak meningkatkan pertumbuhan maupun produksi buah tomat. 2 Bahan organik berupa bokashi jerami dapat memperbaiki pertumbuhan dan produksi buah tomat. Belum diperoleh dosis optimum aplikasi karena produksi masih menunjukkan respon linier 3 Aplikasi bokashi jerami dan pemberian EM4 pada tanah tidak mempengaruhi kualitas pascapanen buah yang diukur dari kandungan gula dan asam buah. Disarankan untuk Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PEMANFAATAN KOMPOS JERAMI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS BUAH TOMAT Darwin Pangaribuan dan Hidayat Pujisiswanto Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl Sumantri Brojonegoro No 1 Bandar Lampung 35145 Email bungdarwin Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pemberian EM4 pada lahan dan menentukan dosis bokashi jerami yang optimal memberikan pertumbuhan vegetatif, produksi dan buah tomat yang berkualitas. Percobaan dilaksanakan dalam rancangan acak kelompok dengan perlakuan yang disusun secara rancangan petak terbagi 2 x 5. Petak utama yaitu pemberian EM4 pada lahan yaitu tanpa pemberian EM4 dan diberi EM4 sebanyak 10 l/ha. Anak petak adalah dosis bokashi jerami yaitu 0; 15; 22,5; dan 30 ton/ha. Sedangkan jumlah ulangan 3 kali untuk setiap kombinasi perlakuan. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa 1 EM4 yang disiramkan ke dalam tanah tidak meningkatkan pertumbuhan maupun produksi buah tomat. 2 Bahan organik berupa bokashi jerami dapat memperbaiki pertumbuhan dan produksi buah tomat. Belum diperoleh dosis optimum aplikasi karena produksi masih menunjukkan respon linier 3 Aplikasi EM4 pada tanah dan dosis bokashi jerami tidak mempengaruhi kandungan gula dan asam. Indonesia sebagai negara agraris masih menjadikan pertanian sebagai komoditas utama dalam usaha dan profesi. Jerami padi merupakan bahan lignoselulosa yang tersedia dalam jumlah besar dan belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa 1 EM4 yang disemprotkan ke tanah,tidak meningkatkan pertumbuhan maupun produksi buah tomat. 2 Bahan organik berupa bokashi jerami dapat memperbaiki pertumbuhan dan produksi buah tomat. Belum diperoleh dosis optimum aplikasi karena produksi masih menunjukkan respon linier 3 Aplikasi bokashi jerami dan pemberian EM4 pada tanah tidak mempengaruhi kualitas pascapanen buah yang diukur dari kandungan gula dan asam buah. Disarankan untuk melakukan percobaan yang sama pada lahan dataran medium. Kajian Pemanfaatan Kompos Jerami sebagai Substitusi Pupuk NPK pada Pertumbuhan dan Produksi Padi Sistem IPAT-BO 70 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2015, VOL. 5 NOMOR 2 Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dosis kompos jerami yang tepat untuk mensubstitusi pupuk NPK pada pertumbuhan dan produksi padi system IPAT-BO dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari I1=0% kompos jerami dan 100% pupuk NPK, I2=25% kompos jerami dan 75% pupuk NPK, I3 =50% kompos Jerami dan 50% pupuk NPK; I4=75% kompos jerami dan 25% pupuk NPK dan I5=100 % kompos jerami dan 0 % pupuk NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan kompos jerami dan pupuk NPK berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan padi sawah yang meliputi rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan, namun tidak berpengaruh nyata pada produksi. Rata-rata tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan I1 , I5, I3 dan I2 masing-masing 102,28 cm; 101,40 cm; 101,20 cm dan 100,28 cm. Jumlah anakan per rumpun terbanyak pada perlakuan I3 dan I1 masing-masing 33,48 anakan/rumpun dan 32,93 anakan/rumpun. Kata kunci kompos jerami, IPAT-BO, padi,pupuk NPK. Pemanfaatan jerami padi di Indonesia hanya sebatas pada bidang pertanian sebagai pupuk organik dan bidang peternakan sebagai pakan ternak, untuk pemanfaatan di bidang industri dan bidang energi belum optimal. Kesimpulan Pemupukan dengan kompos jerami dan pupuk NPK berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman padi sawah yang meliputi rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan, tetapi tidak berpengaruh nyata pada produksi. Fermentasi mikroba mampu mengolah limbah lignoselulosa dari jerami padi menjadi beberapa komoditas dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi diantaranya menjadi kompos, biogas, dan silase. Biogas jerami padi hasil fermentasi bakteri metanogenik Methanobacterium dan Methanobacillus sangat berkualitas karena memiliki nilai kalor 590 – 700 kkal per kubik. Dalam setiap kubik biogas setara dengan 0,5 kg gas alam cair liquid petroleum gases, 0,5 liter bensin dan 0,5 liter minyak diesel. Biogas jerami juga mampu membangkitkan tenaga listrik sebesar 1,25 – 1,50 kilowatt hour kWh. Biokonversi jerami padi menjadi biogas memiliki prospek ekonomi yang lebih baik untuk diaplikasikan dalam skala menengah maupun besar jika dibandingkan dengan biokonversi kompos dan silasi Pemanfaatan limbah jerami padi di bagian hulu yaitu di bidang pertanian dan peternakan diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya pembakaran jerami padi secara langsung di lahan yang mampu menghasilkan zat pencemar udara dalam jumlah tinggi. Kadengkang1, I. 2015. Kajian Pemanfaatan Kompos Jerami sebagai Substitusi Pupuk NPK pada Pertumbuhan dan Produksi Padi Sistem IPAT-BO. 71-72. Pujisiswanto, D. P. 2008. Pemanfaatan Kompos Jerami Untuk Meningkatkan Produksi Dan Kualitas Buah Tomat. 1-2. Setiarto, R. H. 2013. PROSPEK DAN POTENSI PEMANFAATAN LIGNOSELULOSA JERAMI PADI MENJADI KOMPOS, SILASE DAN BIOGAS MELALUI FERMENTASI MIKROBA. Jurnal Selulosa, Vol. 3, No. 2, Desember 2013 51 - 66, 51-66. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. . 20 136 254 91 240 479 325 156