8Etika Komunikasi di Media Sosial Wajib Tahu. Memperhatikan etika komunikasi di media sosial adalah salah satu hal yang memang penting untuk dilakukan. Bagaimana tidak, media sosial saat ini menjadi bagian dari cara berkomunikasi yang paling digemari orang. Kemudahan dalam komunikasi memang bisa ditemui dengan adanya media sosial ini.
Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo menggelar seri webinar literasi digital MakinCakapDigital dengan tema “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”. Webinar yang digelar pada Rabu, 1 Desember 2021 di Kabupaten Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Alviko Ibnugroho Financologist, Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga, IAPA, B Hendar Putranto Dosen Program Studi Komunikasi Strategis UMN dan Kandidat Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Rossalyn Asmarantika Dosen Program Studi Digital Journalism UMN, dan Sigit Widodo Internet Development Institute. Alviko Ibnugroho membuka webinar dengan mengatakan, masyarakat Indonesia berada pada era digital, aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga, terjadi pergeseran pola pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusikan informasi. Masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dari media komunikasi yang kian interaktif. “Maka diperlukan literasi digital, yang merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi,” tuturnya. Literasi digital membuat kita mampu berpikir, kreatif, inovatif, memecahkan masalah. Pentingnya etika budaya komunikasi digital dalam pemahaman literasi digital untuk Indonesia, yakni selalu ingat bahwa “tulisan” adalah perwakilan dari kita. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia, maka perlu untuk mengendalikan emosi, menggunakan kesantunan, menghargai privasi orang lain. B Hendar Putranto mengatakan, efek negatif teknologi digital pada anak yakni tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit bergaul, kesulitan mengenali emosi, perkembangan otak anak tidak seimbang, perkembangan bahasa pada anak dapat tertunda. “Mencegahnya, penting sekali pemahaman keadaban digital, berbagai upaya lintas pemangku kepentingan untuk menjadikan dunia riil dan virtual sebagai rumah bersama yang aman, nyaman, dan berkeadilan non-diskriminatif untuk dihuni,” tuturnya. Mengembangkan budaya santun bermedia digital, yakni mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap apapun yang di posting dan di-sharing-kan di media sosial dan social networking sites jejak digital. Rossalyn Asmarantika turut menjelaskan, perundungan siber masih dimaknai sebagai bentuk “ancaman kekerasan” atau “menakut-nakuti secara pribadi”. Padahal, tindakan perundungan siber tak sekadar itu. “Bila mengalaminya, segera kendalikan situasi dengan tidak merespons, kumpulkan alat bukti screenshots dan lain-lain, blok/laporkan pelaku, perketat privacy setting, ingatkan diri sendiri bahwa komentar negatif adalah cerminan dari pelakunya, bukan gambaran diri kita,” jelasnya. Sebagi pembicara terakhir, Sigit Widodo mengatakan, internet bukan dunia yang sama sekali terpisah dengan dunia offline. Apa yang kita tulis di internet akan dibaca oleh orang lain, foto dan video kita akan disaksikan oleh orang lain. Di ujung sana ada manusia yang sebagian kita kenal, namun sebagian besar tidak kita kenal sama sekali. Hukum yang berlaku di dunia luring juga berlaku di dunia daring. Tetap berhati-hati di ruang privat, dalam jaringan pribadi berlaku aturan di ruang pribadi, tapi kehati-hatian lebih tetap diperlukan. Selain itu, semua yang kita kirimkan ke jaringan publik harus dianggap tidak bisa dihapus. Semua hal dalam bentuk digital dapat dengan mudah disalin dan disebarkan, sehingga jejak digital akan terekam di banyak tempat. Jejak digital di internet abadi selama internet masih ada. Dalam sesi KOL, Fakhriy Dinansyah mengatakan, literasi digital penting karena itu dapat mencari jalan di internet. Literasi juga penting untuk dapat beretika dalam berinternet. “Karena jika literasi digital kita kurang, hal-hal negatif akan terus menerus berkembang dan mengalahkan hal-hal positifnya,” katanya. Salah satu peserta bernama Nabil Ramadhan menanyakan, bagaimana cara untuk mengajarkan warganet agar tetap memiliki attitude dan etika saat bermedia social? “Dibekali dengan nilai-nilai norma, artinya sosial budaya kita pasti akan menyampaikannya dengan baik, maka harus perlu tahu dulu mana yang baik dan mana yang benar. Seperti tentang orang yang beriman pasti akan memilih dalam melihat dan membaca sesuatu, dan sebelumnya pun dalam proses pendidikan sudah diajarkan mengenai etika dan norma, maka kita harus merenungi dahulu sebelum bertindak apakah hal tersebut menyinggung perasaan orang lain,” jawab Alviko. Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram dan siberkreasi. Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]
Bentukkomunikasi yang mulanya konvensional atau umum (bertatapan langsung), menjadi semakin bergeser ke komunikasi dalam jaringan (Daring atau Online).S urvei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pada tahun 2017 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016 yakni 132,7 juta jiwa (Kompas.com, 2/18).
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama Kelompok Emelia Juniati 191011201572 Martina Widi Astuti 191011201626Kelas 06 SAKE 002 Matkul Etika Bisnis Dan Profesi Dosen Erika Astriani Aprilia, alat komunikasi yang semakin canggih sering kali menjadi pemicu permasalahan yang berkaitan dengan etika dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan alat untuk berintereksi dan bertukar pesan baik dengan orang tua, dosen, teman sejawat maupun dengan masyarakat luas, maka dari itu komunikasi dapat disimpulkan sebagai salah satu kekuatan dalam kehidupan karena dapat memungkinkan suatu struktur dan tujuan dapat terwujud. Saat ini, hampir semua orang, termasuk anak-anak memiliki media sosial. Media sosial adalah sebuah media daring yang memudahkan para penggunanya untuk saling berkomunikasi secara online. Dengan media sosial semua orang dapat dengan bebas untuk berpendapat dan mengeskpresikan kehendaknya. Arti bebas disini bukan berarti tanpa etika. Banyak kasus yang pada akhirnya berada dijalur hukum karena mengabaikan etika dalam menggunakan media sosial. Hal ini dibuktikan dengan adanya konten-konten yang mengandung kebohongan, kata-kata kasar, provokatif, pornografi, kekerasan ataupun SARA. Padahal hal-hal seperti ini dapat dikenakan hukuman karena sudah diatur dalam UU ITE sehingga tidak bisa sembarangan, atau dalam kata lain harus beretika dalam menggunakan media sosial. Sebesar itu pengaruh media sosial dari para penggunanya yang tidak bisa menjaga dalam berkomunikasi sangat diperlukan oleh semua orang terhadap lawan komunikasi, karena seseorang dinilai memiliki perilaku komunikasi yang baik ketika dia mengerti akan konsekuensi dari pesan yang akan disampaikan sebelum dia memutuskan untuk mengirimkan pesan tersebut kepada seseorang. Orang yang tidak memiliki etika yang baik dalam berkomunikasi sering disebut orang yang tidak bermoral karena tindakan dan perkataan yang diambil tidak mempertimbangkan baik dan buruk, tidak adanya filter pertimbangan nilai baik dan buruk inilah yang menyebabkan bencana di dalam pemanfaatan media sosial itu sendiri. Oleh sebab itu, maka etika sangat penting untuk diterapkan agar kita dapat terhindar dari berbagai pengaruh buruk dalam menggunakan media sosial. Walaupun sebenarnya dibebaskan untuk memberi pendapat dan mengespresikan kehendak pribadi, ada baiknya juga lebih memperhatikan dan menghargai orang lain. Komunikasi dengan menggunakan media sosial tidak selamanya menggunkan bahasa yang baku dan sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan EYD namun cukup dengan menggunakan etika berkomunikasi yang baik salah satunya dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan santun sesuai dengan tempat tempat terjadinya konteks berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan topik pembicaraannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kesantunan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari pemilihan kata atau kalimat yang disampaikan dalam mengirim pesan maupun memberikan tanggapan atau komentar dari sebuah informasi. Karena Bagian yang menjadi sorotan dan dapat menimbulkan penyimpangan dan persoalan dalam sebuah pesan terletak pada format pesan yang dikirimkan, sikap awal, informasi dan serta norma-norma moral yang banyak memberikan pengaruh terhadap cara dan bahasa yang berkomentar atau memposting sesuatu di media sosial, ada baiknya dipikirkan terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan norma dan etika yang seharusnya? Apakah tidak akan membuat orang lain tersinggung? Dan lain sebagainya. Hal- hal seperti ini harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Kita bisa mulai dari membiasakan menggunakan kata-kata yang sopan dan dengan bahasa yang tepat. Membiasakan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain, hal-hal yang tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi ataupun SARA pada media sosial. Sebagai masyarakat kita juga harus pintar dalam mengolah informasi, mana informasi yang benar, dan mana informasi yang salah. Jangan mudah percaya akan suatu hal yang belum diketahui pasti dalam menggunakan media sosial bukan hanya kita saja yang memakainya, tetapi ada banyak orang dari berbagai tempat, dari berbagai budaya yang juga menggunakan media sosial. Oleh sebab itu, sebagai pengguna media sosial kita diharuskan memiliki etika yang diantaranya adalah sebagai berikut 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya ContohSoal Simulasi Digital Dan . 10Mengapa dalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet. Contoh soal komunikasi daring beserta jawabannya. Soal Pilihan Ganda dan jawaban Simulasi Digital 1. Tidak hanya itu sering kali juga. Berikut ini adalah video ujian daring pembatik level 1 beserta jawabannya.
Internetan juga ada etikanya, yaitu etika komunikasi di internet atau internet etiquette netiquette, netiket. Ada sopan-santun dalam komunikasi online di internet sebagai “adab pergaulan di dunia maya”, termasuk di media sosial, email, dan whatsapp. Pengertian Netiket Dalam literatur komunikasi kita mengenal etika komunikasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mengartikan etika sebagai “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak”. Etika sering disebut juga dengan “etiket” Ă©tikĂ©t, yaitu “tata cara adat sopan santun, dsb dl masyarakat beradab dl memelihara hubungan baik antara sesama manusianya” KBBI. Saya lebih memilih kata “etika” ketimbang “etiket” karena etiket bisa dimaknai sebagai “e-ticketting” electronic ticket atau “karcis online”. Dalam bahasa “sederhana” kita bisa memaknai etika komunikasi dengan “sopan-santun atau tatakrama dalam berkomunikasi” atau “cara berkomunikasi yang baik”. Etika Internet netiquette, netiket –kependekan dari “network etiquette” atau “Internet etiquette” adalah “sopan-santun dalam berkomunikasi di internet, seperti dalam chating, kirim pesan, menulis status facebook, “berkicau” di twitter, menulis di blog website, dan berkomentar di media online situs berita”. Dapat pula netiket dipahami sebagai “adab pergaulan di dunia maya”. Etika Internet pada dasarnya sama dengan etika berkomunikasi di “dunia nyata” dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, menggunakan kata-kata yang baik sopan, ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti. Salah satu rujukan etika komunikasi di internet adalah buku karya Virginia Shea, Netiquette, Albion Books, San Francisco, 1994 Virginia Shea. Dalam The Core Rule of Netiquette. Shea memberikan 10 peraturan ketika berinteraksi di dunia maya. Intinya sama dengan etika komunikasi dalam dunia nyata, seperti jangan menyakiti, jangan menyinggung perasaan, berbicara efektif, jangan sungkan minta maaf jika keliru, dan sebagainya. Berikut ini etika komunikasi di internet atau –dalam istilah Shea– peraturan inti netiket sebagaimana diringkas di laman Coursedesign Colostate. Aturan Inti Netiket Berikut ini atura inti netiket core rule of netiquette berisi adab atau sopan-santun dalam internetan. 1. Ingat, pengguna internet juga manusia Saat berkomunikasi secara elektronik, baik melalui email, pesan instan, pos diskusi, teks, atau metode lain, praktikkan Aturan Emas Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda. Ingat, kata-kata tertulis Anda dibaca oleh orang sungguhan, semuanya pantas mendapatkan komunikasi yang terhormat. Sebelum Anda menekan “kirim” atau “kirim”, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya akan setuju dengan ini jika orang lain yang menulisnya?” 2. Patuhi standar perilaku Patuhi standar perilaku online yang sama dengan yang Anda ikuti di kehidupan nyata. Meskipun dapat diperdebatkan bahwa standar perilaku mungkin berbeda di dunia maya, mereka tentu saja tidak boleh lebih rendah. Anda harus melakukan yang terbaik untuk bertindak sesuai dengan hukum dan perilaku etis masyarakat kapan pun Anda berada di “dunia maya”. Apakah Anda akan bersikap kasar kepada seseorang secara langsung? Pada kebanyakan kesempatan, tidak. Anda juga tidak boleh berperilaku seperti ini di dunia virtual. 3. Kenali aturan main di forum online Setiap situs atau forum online biasanya punya aturan main. Maka, taati aturan itu. Baca dulu aturan sebelum gabung. “Intai dulu sebelum melompat” Lurk before you leap. Sadari Anda ada di forum apa dan bagaimana. Netiket bervariasi dari domain ke domain. Tergantung di mana Anda berada di dunia maya, komunikasi tertulis yang sama dapat diterima di satu area, di mana hal itu mungkin dianggap tidak pantas di area lain. Apa yang Anda kirimi SMS ke teman mungkin tidak sesuai dalam email ke teman sekelas atau kolega. Bisakah Anda memikirkan contoh lain? 4. Hargai waktu dan kuota’ orang lain Posting pesan yang sesuai dengan grup diskusi. Jangan ajukan pertanyaan bodoh. Baca dokumen FAQ Frequently Asked Questions atau “Yang Sering Ditanyakan” YSD. Jangan posting hal yang sekiranya sudah diketahui anggota grup. Jika Anda tidak setuju dengan sebuah forum online, jangan buang waktu dengan “menggugat” mereka. Tinggalkan saja! Komunikasi elektronik membutuhkan waktu waktu untuk membaca dan waktu untuk menanggapi. Kebanyakan orang saat ini menjalani kehidupan yang sibuk, seperti Anda, dan tidak punya waktu untuk membaca atau menanggapi email atau posting diskusi yang tidak penting. Sebagai komunikator dunia maya, Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk membaca kata-kata Anda tidak terbuang sia-sia. Jadikan komunikasi tertulis Anda bermakna dan to the point, tanpa teks asing atau grafik berlebihan atau lampiran yang mungkin membutuhkan waktu lama untuk diunduh. 5. Buat diri Anda terlihat bagus saat online Salah satu hal terbaik tentang dunia maya adalah kurangnya penilaian yang terkait dengan penampilan fisik Anda, suara Anda, atau pakaian yang Anda kenakan kecuali jika Anda memposting video diri Anda bernyanyi Karaoke dengan pakaian badut Namun, Anda akan melakukannya , dinilai dari kualitas tulisan Anda, jadi perhatikan tips berikut ini Selalu periksa kesalahan ejaan dan tata bahasa Ketahui apa yang Anda bicarakan dan nyatakan dengan jelas Bersikaplah menyenangkan dan sopan 6. Bagikan pengetahuan dan keahlian Anda Internet menawarkan banyak keuntungan bagi penggunanya; Salah satunya adalah kemudahan di mana informasi dapat dibagi atau diakses dan sebenarnya, kemampuan “berbagi informasi” ini adalah salah satu alasan mengapa Internet didirikan. Jadi dalam semangat “bapak pendiri” Internet, bagikan apa yang Anda ketahui! Saat Anda memposting pertanyaan dan menerima jawaban cerdas, bagikan hasilnya dengan orang lain. Apakah Anda ahli dalam sesuatu? Posting sumber daya dan referensi tentang materi pelajaran Anda. Baru-baru ini memperluas pengetahuan Anda tentang subjek yang mungkin menarik bagi orang lain? Bagikan itu juga. 7. Kendalikan emosi Kendalikan emosi Anda! Jangan posting apa pun dalam keadaan marah! Jangan posting atau kirim komentar yang bernada amarah tinggi! Ada pepatah Sesuatu yang di mulai dengan rasa marah akan menghasilkan penyesalan. Jangan ragu minta maaf jika Anda keliru atau menginggung perasaan orang lain. Ketika dua atau tiga orang saling bertukar posting marah satu sama lain, harus dikontrol atau persahabatan kelompok dapat dikompromikan. Padamkan mereka dengan mengarahkan diskusi kembali ke arah yang lebih produktif. 8. Hargai privasi orang lain Hargai privasi orang. Jangan baca email, pesan, atau inbox pribadi orang lain. Bergantung pada apa yang Anda baca di dunia maya, baik itu forum diskusi kelas online, halaman Facebook, atau email, Anda mungkin terpapar beberapa informasi pribadi atau personal yang perlu ditangani dengan hati-hati. Mungkin seseorang berbagi berita medis tentang orang yang dicintai atau mendiskusikan situasi di tempat kerja. Menurut Anda apa yang akan terjadi jika informasi ini “masuk ke tangan yang salah?” Malu? Perasaan terluka? Kehilangan pekerjaan? Sama seperti Anda mengharapkan orang lain untuk menghormati privasi Anda, Anda juga harus menghormati privasi orang lain. Pastikan untuk berhati-hati saat memutuskan untuk berdiskusi atau tidak membahas komunikasi virtual. 9. Jangan salah gunakan wewenang Seperti halnya dalam situasi tatap muka, ada orang-orang di dunia maya yang memiliki “kekuatan” lebih dari yang lain. Mereka memiliki lebih banyak keahlian dalam teknologi atau mereka memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam keterampilan atau materi pelajaran tertentu. Mungkin Andalah yang memiliki semua pengetahuan dan kekuatan ini! Ingat saja mengetahui lebih dari yang orang lain lakukan atau memiliki kekuatan lebih dari yang mungkin dimiliki orang lain tidak memberi Anda hak untuk mengambil keuntungan dari siapa pun. Pikirkan Aturan 1 Ingat manusia. 10. Jadilah Pemaaf Tidak semua orang memiliki jumlah pengalaman yang sama bekerja di dunia maya. Tidak semua orang tahu aturan netiket. Pada titik tertentu, Anda akan melihat pertanyaan bodoh, membaca jawaban panjang yang tidak perlu, atau menemukan kata-kata yang salah eja; ketika ini terjadi, praktikkan kebaikan dan pengampunan seperti yang Anda harapkan akan dilakukan seseorang jika Anda melakukan pelanggaran yang sama. Jika itu adalah “pelanggaran” kecil, Anda mungkin ingin mengabaikannya. Jika Anda merasa harus menanggapi kesalahan, lakukanlah melalui email pribadi daripada forum publik. Demikian bahasan tentang netiket, netiquette, etika internet, atau etika komunikasi online di internet alias “sopan-santun internetan” versi Virginia Shea, tentu dengan “sedikit” modifikasi dari saya. Netiket Pengguna yang Baik Netiket juga tercantum dalam Internet Etiquette Rules dengan judul “Internet Etiquette Rules of Good Users“. Ada 10 poin netiket yang disebutkan di sana Review. Proofread and plan contact. Caps. Refrain from using intimidating communication. Honesty. Tell the truth. Be yourself. Act as you do in reality. Be on your best behavior. Flames. Refrain from posting or responding to inflammatory material, insults. Spam. Refrain from sending unsolicited messages or responding to them. Messages. Be conservative in messages you send and liberal in what you receive. Reply. Send messages within an appropriate time frame. Secure sites. Use secure websites whenever possible. Discretion. Use your best judgment. Terjemahan bebas ke-10 etika internet di atas Tinjau. Cek dulu kata-kata yang dituliskan sebelum dipublish, diposting, atau dikirim. Jangan salah ketik typo; gunakan ejaan yang benar. Hati-hati menggunakan huruf kapital. Jangan gunakan semua huruf kapital All Caps. Selain tidak nyaman dibaca, All Caps juga menyimbolkan bahwa kita sedang marah, berteriak, atau membentak. Kejujuran. Katakan yang sebenarnya. Berbohong di dunia maya itu bisa fatal akibatnya. Jadilah diri sendiri. Tidak perlu memalsukan identitas dengan mengaku sebagai orang lain. Jangan bikin masalah. Jangan posting ancaman, ujaran kebencian, menghina, atau hal negatif lain. Jangan kirim spam. Pesan. Tulis pedan dalam bahasa formal dan konservatif. Jawab. Kirim jawaban, komentar, atau respons di saat yang tepat. Situs aman. Gunakan situs aman. Bersikap bijak. Gunakan penilaian terbaik Anda. Kita semua manusia, bahkan saat berada di internet sekalipun. Ikuti aturan seperti di kehidupan nyata Anda saat online. Demikian netiket, kode etik internet atau etika pergaulan warga inernet warganet atau pengguna internet, termasuk di pengguna media sosial dan WhatsApp. Wasalam.
Mengapadalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet ? - 12690693 faiq104 faiq104 13.10.2017 TI Sekolah Menengah Atas terjawab ‱ terverifikasi oleh ahli Mengapa dalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet ? 1 START; INPUT: A; B; C; PROSES: D = A/(B+C); OUTPUT: D; END; APAKAH ADA RISIKO
Perkembangan teknologi yang semakin pesat tentunya seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia juga meningkat. Teknologi yang saat ini yang sudah digunakan oleh seluruh penjuru dunia adalah internet. Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan kita dengan orang lain tanpa batas waktu dan tempat. Tentunya internet sangat membantu kebutuhan manusia seperti berkomunikasi dengan yang lain, membantu pekerjaan lebih mudah, dan masih banyak lain. Tentunya dalam menggunakan internet ataupun teknologi pasti ada etika nya, yang biasa dikenal dengan Cyber Ethics Etika Cyber. Cyber Ethics adalah aturan dan etika dalam menggunakan teknologi atau internet. Di dunia ini tidak hanya menggunakan teknologi internet untuk mempermudah pekerjaan atau kebutuhan manusia, mereka juga menggunakan teknologi internet untuk melakukan kejahatan atau yang disebut sebagai Cyber Crime. Cyber Crime biasanya dilakukan di media sosial karena di media sosial banyak sekali berbagai macam suku, karakter, gaya hidup yang berbeda-beda dan kita tidak tahu motif mereka dalam menggunakan internet atau media sosial bagaimana. Selain itu juga kita harus sopan dalam menggunakan internet sehingga kita tidak berujung pada kejahatan. Untuk itu kita perlu tau untuk beretika dalam menggunakan internet. Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan internet. Dalam berinternet diperlukan etika dan tata caranya sendiri seperti halnya mengirim surat, menggunakan media sosial dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa netiket yang perlu ketahui Interaksi seperti dengan manusia pada umumnya, karena kita berinteraksi dengan manusia seperti di dunia nyataGunakan kata-kata yang sopan sehingga tidak terjadinya kesinggunganJangan memberikan info-info yang belum validPerhatikan kata-kata yang ditulisJangan menggunakan kata-kata yang mengandung saraBerhati-hati ketika memberikan data-data privasiJangan memberi hal-hal pribadi, hanya kita saja yang boleh tauHindari PerselisihanHati-hati ketika menggunakan huruf kapital atau kata kapital karena penggunaan tersebut bisa berarti maaf ketika kita melakukan kesalahanSelain itu ada Netiket yang diterapkan oleh IETF The Internet Engineering Task Force. IETF merupakan sebuah komunitas masyarakat yang terdiri dari para perancang jaringan, operator, penjual dan peneliti yang berhubungan dengan evolusi aristektur dan pengoperasian internet di skala internasional. IETF menetapkan aturan umum yaitu Saat kita berada di internet, kita semua adalah manusia seperti di dunia nyataMengikuti aturan yang ada pada kehidupan sehari-hari ketika anda onlineIngat tempat di mana anda berada ketika sedang onlineSaat anda sedang online, hormatilah orang sedang berinteraksi dengan kalian. Persis di dunia nyata saat kalian berinteraksi dengan orang dengan bertatap muka ataupun melalui suara dengan telepon, tata cara, etika dan peraturan yang disepakati bersama tetap ini adalah beberapa contoh etika yang ditetapkan oleh IETF 1. One to one communications One to one communications adalah komunikasi yang terjadi pada satu individu denga individu lainnya. Contohnya adalah ketika dua individu bercakap, mengirim email. Berikut ini ada beberapa hal netiket dalam komunikasi one to one communications Berbicaralah dengan sopanKetika mempunyai sebuah akun seperti akun email ataupun sosial media, berlakukanlah akun tersebut seperti pribadi mu sendiriHati-hati saat menggunakan huruf kapital, karena bisa menyebabkan orang salah pertanyaan lawan bicara mu dengan baik dan mudah menjawab jadilah pendengar yang baik serta memberi respon yang positif2. One to many communications Konsep komunikasi one to many communications adalah komunikasi yang terjadi antar individu dengan beberapa orang atau kelompok atau sebaliknya, contohnya adalah blog, komunitas, situs web dan lain-lain. Dibawah ini ada beberapa hal tentang netiket dalam one to many communications Bacalah dengan teliti dan memahami bacaan yang kalian bacaBerhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis ataupun diucapkan, karena bisa menyinggung seseorangDilarang mengirim sebuah artikel atau teks berbau pemalsuan, sara, pornografi, ataupun sejenisnya yang merugikan banyak pihak mengingat bahwa di internet banyak orang-orang yang memiliki kebudayaan dan keyakinan yang berbeda-bedaSaat anda tidak setuju dengan seseorang yang berujung menjadi perselisihan di sebuah forum atau perdebatan yang melibatkan banyak orang, lebih baik diselesaikan secara perlu tau apa saja etika dalam menggunakan internet. Di internet beragam sekali suku, kehidupan yang berbeda-beda, dan sebagainya, sehingga kita perlu tau etika berinternet agar tidak terjadinya perselisihan. Dengan kata lain disimpulkan cyber ethics merupakan adopsi dari konsep etika tradisional yang diterapkan pada penggunaan teknologi komputer dan jaringan internet. Teknologi ini mempunyai simulasi kehidupan yang mirip dengan kehidupan nyata ditambah adanya karaterisitk yang populer di dunia itu sendiri, membuka peluang yang besar untuk adanya tindakan kejahatan cyber. Perlu ada upaya dalam melakukan sosialisasi pada masyarakat dalam etika berinternet agar tidak terjerumus dengan hal yang tidak diinginkan dengan seiringnya pengguna yang terus meningkat pesat. Adanya sosialisasi tersebut akan membantu masyarakat untuk membimbing dan memberi arahan yang sesuai dengan cyber ethics. Hal yang satu ini sangatlah penting untuk menuntun masyarakat dalam beretika dari pengguna internet pada tingkat individu atau umum. Oleh Muhammad Bima Al Fayyadl Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang Alasankenapa dalam komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet adalah karena ada aturan undang-undang di negara kita yang mengatur etika didalam menggunakan layanan internet khususnya sosial media. UU ITE adalah UU yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum. ï»żPENYULUHAN DARING ETIKA KOMUNIKASI MENGGUNAKAN EMAIL UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM BISNIS AbstractBanyak badan usaha baik itu usaha besar, menengah maupun kecil yang memanfaatkan internet sebagai sarana untuk menjalankan usahanya. Penggunaan email dipilih sebagai salah satu medium komunikasi dalam konteks bisnis maupun pemasaran. Email dapat digunakan untuk berkomunikasi antara pemilik usaha dengan konsumen atau calon konsumen, atau bahkan sesama pemilik usaha untuk berkomunikasi terkait bidang usahanya. Komunikasi menggunakan email ini dapat digunakan dalam konteks komunikasi bisnis dalam interaksi antarpribadi maupun dalam kelompok. Email dapat mengakomodir kebutuhan pengiriman dokumen, gambar, maupun video yang diperlukan dalam menjalani bisnis maupun pemasaran. Seperti komunikasi dalam konteks antarpribadi maupun kelompok, diperhatikan tata cara dan etika komunikasi yangdilakukan melalui pengunaan email. Komunikasi yang dilakukan secara langsung akan terikat dengan budaya dan aturan, termasuk juga etika. Begitu pula ketka komunikasi yang dilakukan dimediasi menggunakan media, dalam hal ini adalah email. Memahami email dan penggunaan fitur-fitur yang dimilikinya sebagai satu alat komunikasi perlu dipelajari sebelum seseorang menggunakannya. Selain itu, etika dalam berkomunikasi ketika menggunakan email juga menjadi satu hal penting yang perlu diperhatikan. Remaja sebagai pengguna aktif media elektronik dan digital dilihat perlu mendapatkan bekal literasi penggunaan email sesuai dengan etika yang berlaku. Berdasarkan dasar pemikiran tersebut, maka literasi etika komunikasi dalam menggunakan email untuk menunjang efektivitas komunikasi dalam bisnis perlu diberikan kepada siswa sekolah menengah sebagai bekal literasi dan kemahiran berkomunikasi mereka dalam dunia profesional. Literasi media digital terkait etika komunikasi menggunakan email untuk menunjang efektivitas komunikasi bisnis akan diberikan kepada siswa SMKN 1 Kota Tangerang khususnya siswa dengan peminatan Bisnis Daring dan Pemasaran sebagai bekal ketrampilan berkomunikasi mereka. Keywordsetika komunikasi, email, komunikasi bisnis References Ali, H. & David, 2014. “Hello and good day to you dear Dr. 
” Greetings and closings in Supervisors-Supervisees Email Exchanges. Procedia – Social and Behavioral Science 118, E. M., Rady, S., Gad, W., & Moawad, I. F. 2018. Efficient email classification approach based on semantic methods. Ain Shams Engineering Journal 9, 2009. Efektivitas Email untuk Pemasaran. Jurnal EKSIS 22, I. 2017. The Function of Interpersonal Communication in Conflict Management Organization. SHS Web of Conferences 33. Kacerauskas, T. 2019. Ethics in Business and Communicatin Common Ground or Incommensurable? Business Administration and Management 221, M., & Taherdoost, H. 2016. Persuing of Organizational Culture Effects on E-mail Communication. Procedia Technology 22, R. 2017. Perubahan Budaya Komunikasi pada Pengguna WhatsApp di Era Media Baru. Jurnal Ilmu Komunikasi Efek – JIKE 1 1.Briandana, R. & Dwityas, 2019. Media Literacy An Analysis of Social Media Usage among Millenials. International Journal of English Literature and Social Sciences 42, J. V., & Bovee, C. L. 2013. Excellence in Business Communication Tenth Edition. New Jersey Pearson. DOI are currently no refbacks. Copyright c 2021 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial JPDS This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Editorial and Administration OfficeThis Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social St. No. 5 Building I3, Pos Code 0341 551312. Homepage JPDS Indexed By Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial JPDS is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike International License,View JPDS Stats Apakah etika dalam berkomunikasi melalui internet? Etika Internet pada dasarnya sama dengan etika berkomunikasi di “dunia nyata” dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, menggunakan kata-kata yang baik sopan, ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti. Bagaimana etika dalam berkomunikasi secara daring yang baik? 10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring. Mulailah Segala Sesuatu dengan Salam. ... . 2. Hati-hati dalam Menggunakan Huruf Kapital. ... . 3. Tidak Perlu Menggunakan Banyak Emoji. ... . 4. Baca Informasi di Laman Deskripsi Grup Belajar. ... . Tetap Sopan dan Santun Walau Cuma Chatting. ... . 6. Berkomentar dengan Baik dan Bijak..

INFO Etika di Internet dikenal dengan istilah Netiquette (Network Etiquette),yaitu semacam tata krama dalam menggunakan Internet. Etika , lebih erat Facebook. Email atau telepon: Banyak bermunculan brand-brand dengan aesthetic meramaikan ramainya pasar Bumiayu yang semakin hari semakin maju. Dadi ora usah maring kota tetangga maning

Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo menggelar seri webinar literasi digital MakinCakapDigital dengan tema “Bersama Kita Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”. Webinar yang digelar pada Rabu, 13 Oktober 2021 di Tangerang Selatan, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Khairul Anwar Marketing dan Communications Specialist, H Suhardi Kasi Penmad Kota Tangerang Selatan, Hartina Hajar Sekretaris PUSPAGA Ceria, dan Novi Widyaningrum Researcher, Center for Population and Policy Studies UGM, IAPA. H Suhardi membuka webinar dengan mengatakan, pada dasarnya dunia digital sama dengan dunia nyata. “Oleh karena itu diperlukan etika. Etika di dalam dunia digital disebut dengan netiket, yang merupakan gabungan dari network dan nettiquette yang berarti etika atau etiket dalam dunia jaringan atau dunia digital.” Etika sendiri berarti sistem nilai atau moral baik dan buruk harus dipegang saat berinteraksi dengan orang lain. Urgensi netiket dunia digital adalah dunia manusia dengan pengguna Internet berasal dari berbagai suku, bangsa, dan agama. Pengguna internet hidup dalam anonymouse, sehingga berpotensi untuk berbuat etis atau tidak etis. Jejak digital bisa disimpan dan dilacak. Menurutnya, agar dapat bernetiket, gunakan bahasa yang baik, benar, dan bermanfaat. Jangan mengunggah Hal-hal yang menyinggung SARA, bijaksana dalam memberikan tanda like/love/suka, bijaksana dalam meneruskan foto, video. Bila memuat foto atau gambar menyertakan sumbernya. Hartina Hajar turut menjelaskan bahwa grooming adalah upaya untuk membangun hubungan, kepercayaan dan ikatan emosional, sehingga mereka dapat memanipulasi atau mengeksploitasi, bahkan melecehkan korban karena korban merasa berhutang budi dan terikat. “Upaya untuk mencegah misalnya memberi pemahaman sejak dini bahwa perempuan dan anak punya hak atas tubuhnya, dan orang lain—bahkan orangtua sekalipun—tidak bisa menyentuh apalagi meraba badan mereka tanpa izin. Siapapun boleh menolak hal-hal yang membuatnya tidak nyaman,” jelasnya. Menurutnya, perempuan dan anak-anak rentan terkena kejahatan grooming oleh orang dewasa dengan dalih pacaran atau ungkapan kasih sayang. Maka penting untuk menjadi perhatian orangtua tentang budaya digital jadilah orangtua yang cerdas. “Tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar dan tren masa kini, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan pancasila. Perbanyak ilmu agama, selamatkan dampak buruk perubahan budaya di masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan positif bersama perempuan dan anak,” tuturnya. Novi Widyaningrum mengatakan, kekerasan berbasis gender online KGBO biasanya korbannya adalah perempuan dan anak. Riset membuktikan bahwa ada yang motivasinya juga karena agenda politik, kemarahan, ideologi, dan hasrat seksual. “Oleh karena itu kita harus hati-hati apa saja bisa terjadi di dunia digital ini. Di dunia maya kekerasan berbasis gender ternyata motivasinya sangat beragam,” ungkap Novi. Dalam sesi KOL, Sherrin Tharia mengatakan sering kali orang yang di-bully malah dia yang merasa bersalah. “Penting untuk pondasi, yang paling harus diperhatikan yakni bagaimana kita menyikapi ketika kita di-bully, kita harus tahu yang benar itu benar yang salah itu salah.” Salah satu peserta bernama Cinthgana menanyakan, bagaimana cara jitu untukk bisa cerdas dan santun dalam dunia digital? “Memang sekarang banyak sekali adalah tantangannya untuk kita bagaimana untuk mengendalikan anak-anak itu lebih santun. Saya sarankan pertama itu lakukan secara remote bisa dicek di HP kan ada parental control di sana,” jawab Khairul. Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Tangerang Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*] . 95 163 159 304 436 123 219 420

mengapa komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet